Image
Pendidikan vokasi/Dok. Ditjen Vokasi

Harmonisasi Regulasi dengan Pengembangan SDM untuk Ekosistem Jasa Industri

BERITA | PENULIS: NGARTO FEBRUANA | Published: 23 Desember 2024 |

Dengan memperkuat kolaborasi antara pendidikan, industri, dan pemerintah, kerja sama internasional, meningkatkan akses ke pendidikan, infrastruktur teknologi, serta memastikan regulasi mendukung pengembangan SDM berkualitas, ekosistem jasa industri di Indonesia dapat tumbuh lebih cepat dan efektif.


Strategi Meningkatkan Daya Saing Jasa Industri, Belajar dari Pengalaman Jerman

Oleh Ngarto Februana | Peneliti RPK

Jerman dikenal sebagai negara yang memiliki kemampuan manufaktur canggih dan keahlian teknik, khususnya dalam menyediakan layanan industri berkualitas tinggi. Dengan belajar dari pengalaman Jerman, Indonesia dapat meningkatkan daya saing sektor manufaktur melalui adopsi teknologi AI, investasi dalam riset, dan pengembangan tenaga kerja terampil. Langkah-langkah ini akan mempersiapkan Indonesia menghadapi Revolusi Industri 4.0 dan mencapai visi pembangunan nasional.

Potensi dan Tantangan Taksi Terbang untuk Konektivitas di Indonesia

Oleh Ngarto Februana | Peneliti RPK

Indonesia mulai tertarik taksi terbang atau mobil terbang yang berpotensi besar untuk mengatasi kemacetan dan meningkatkan konektivitas antarwilayah. Taksi terbang bisa menjadi solusi transportasi alternatif bagi Jakarta, Surabaya, dan Bandung dalam mengatasi kemacetan parah mengingat moda ini cepat dan efisien dengan memanfaatkan ruang udara, sehingga mengurangi beban pada jalan raya.

Prospek Cerah Pipa Seamless, 11 Rekomendasi untuk Pemerintah dan Swasta

Industri pipa seamless di Indonesia menjanjikan pertumbuhan, didorong oleh sektor energi, konstruksi, dan manufaktur. Permintaan domestik untuk pipa seamless tinggi, seiring dengan peningkatan eksplorasi dan produksi energi.

Sritex, Belajarlah dari Korea Selatan Selamatkan Hyundai dan Samsung

Hyundai dan Samsung menunjukkan bagaimana perusahaan besar dapat bertahan dari krisis melalui adaptasi, inovasi, dan restrukturisasi.

Tantangan dan Solusi Industri Hijau: 6 Rekomendasi Kolaborasi UNIDO-Indonesia

Image


Indonesia berkomitmen mengembangkan industri hijau dan sumber daya energi berkelanjutan melalui kebijakan komprehensif. Target pemerintah adalah 23% bauran energi dari sumber terbarukan pada 2025, sebagai bagian dari visi mencapai emisi nol bersih pada 2060. Untuk mendukung transisi ini, pengembangan energi terbarukan seperti tenaga surya, angin, panas bumi, dan bioenergi meningkat, didorong oleh insentif fiskal dan kebijakan tarif yang menarik investasi dan mendorong adopsi teknologi energi bersih.

Strategi Memperkuat Daya Saing Kosmetik Indonesia

Image


Sektor ini diperkirakan tumbuh 4,02% per tahun, dengan produk perawatan pribadi memimpin pasar. Wamenperin menekankan pentingnya adopsi teknologi modern dan praktik ramah lingkungan.

Modernisasi Birokrasi Mendesak

Perlu alokasi sumber daya manusia (SDM) di setiap instansi yang memang ahli dalam bidang reformasi birokrasi.

Image


Balada Birokrasi Indonesia

Penambahan jumlah kementerian dan lembaga pemerintah di pusat oleh presiden terpilih Prabowo Subianto harus diimbangi dengan meningkatnya kualitas dan kapasitas birokrasi. Jika tidak, Indonesia akan mengulangi sejarah yang sama.


Image

Menyeimbangkan Refondasi dan Reformasi Birokrasi dalam ‘Prabowopolitikononomi’

Dalam lingkungan politik Indonesia yang berubah, pemerintahan Prabowo Subianto menghadapi tantangan besar dalam mengatasi ketidakefisienan birokrasi sambil menargetkan pertumbuhan ekonomi yang ambisius sebesar 8%. Pendekatan untuk mengatur antara refoundation dan reformasi birokrasi Indonesia di bawah kebijakan ekonomi Prabowo, yang biasa disebut "Prabowopolitikonomi," memerlukan strategi yang canggih yang mengharmoniskan transformasi struktural dengan reformasi praktis.

Darurat, Perbaikan Kualitas Birokrasi untuk Mitigasi Gempa

Sejumlah perbaikan perlu mendapat perhatian, terutama dalam efisiensi birokrasi dan koordinasi antara pemangku kepentingan. Begitu juga dengan penyesuaian regulasi dengan kondisi lokal. Regulasi yang ada belum sepenuhnya dapat mengakomodasi kebutuhan dan karakteristik daerah yang berbeda-beda. Karena itu, diperlukan penyesuaian dan adaptasi regulasi agar dapat diterapkan secara efektif di tingkat lokal.